MDA/MDH VS DA/DH di tambah MAP pusing? AWAS JANGAN KEBALIK-BALIK!!
Memulai pembicaraan ini dasarnya dulu adik2 harus tau apa itu DA & DH. dan MDA & MDH.
Kita lihat lintasan hijau dan lintasa merah, konstan turun terus, karena ada panduan secara vertical, jadi bisa di bilang lintasanya rapi, makanya di bilang precision (akurat). berbeda dengan NPA, precison approach tidak ada lintasan yang mengharuskan kita cruising sampai ke MAP.
istilah ini akan digunakan saat adik2 melakukan instrumen approach
- DA (Decision Alltitude)
- DH (Decision Height)
- MDA (Minimum 'Descent' Altitude)
- MDH (Minimum 'Descent' Altitude)
Height di ukur dari ketinngian threshold runway,
sedangkan Altitude diukur dari sea level.
pahami kata perkata di atas, jika sudah matang langsung saja kita menuju ke penggunaannya yang berbeda juga antara Non Precision Approach &Precision Approach.
Non Precision Approach
MDA/MDH di gunakan untuk non precison approach, kenapa disebut non-precision?(tidak akurat) karena panduan pada approach ini hanya bisa horizontal saja. untuk lebih mudah kita langsung penjelasan pada gambar;
Saat kita mau approach, pasti pesawat kita turun, nah lalu bagai mana untuk nonprecision ini, bukannya hanya bisa memandu secara horiizontal saja? ... di Chart NPA (non precision approach)
ketika kita akan turun pasti di beri petunjuk seperti dm dari sebuah VOR atau menggunakan timing untuk turun. nah seberapa rendah kita harus turun? disini kita baru menggunakan MDA/MDH.
Yap kita hanya boleh turun sampai ketinggian MDA/MDH sampai runway kelihatan, yang ada di chart. Sampai disini muncul pertanyaan baru;
"Kak bagaimana jika kita sudah sampai di MDA/MDH tapi runway masih tidak terlihat?"
jawabanya seperti ini;
Adik2 boleh cruising level off pada ketinggian MDA, dan cruising hanya boleh sampai MAP(lihat garis lintasan merah pada gambar), jika sudah di MAP (missed approach point) tidak terlihat runway, maka Go-around itu kewajiban.
Precision Approach
Pada precision approach (PA) pesawat dipandu dari vertical dan horizontal nya saja, jadi kita tau altitude nya juga, tidak hanya kelurusan pesawat dengan runway. Maka dari itu, Precision Approach lebih mudah karena tidak ada istilah MAP dan kita tidak perlu check point berupa DME atau timing, karena sudah di beri panduan secara vertical juga. lebih mudah nya mari kita lihat gambar precision approach di bawah ini;
lalu muncul pertanyaan;
"lalu sampai kapan kita boleh turun terus jika runway belum terlihat?'
jabannya;
"kita boleh turun terus sampai ketinggian DA/DH, jadi ketika kita sudah sampai DA/DH dan runway belum terlihat, kita harus Go-around, tidak boleh cruising lagi.
jadi kesimpulannya;
MDA/MDH untuk Non Precision Approach dan ada MAP nya.
DA/DH untuk Precision Approach dan harus langsung go around jika runway tidak terlihat karna tidak ada MAP nya.
mudah bukan? hehehehe
untuk tambahan saja, di indonesia kebanyakan menggunakan MDA dan DA saja, abaikan tentang MDH dan DH tapi jgn di lupakan. sampai jumpa adik2
sumber;
http://www.ilmuterbang.com
https://www.skybrary.aero
https://www.tc.gc.ca/eng/civilaviation
Komentar
Posting Komentar